Rabu, 12 Oktober 2016

Rumah Plt Sekretaris Golkar Papua Diteror Bom, Kaca Mobil Pecah



"Karena bunyi ledakan, saya keluar cek rumah. Ternyata kaca mobil minibus saya pecah, pagar rumah di beberapa titik bolong karena ledakan," katanya. "Ya, tadi dini hari rumah saya dibom," kata Marthinus kepada Antara di Jayapura, Kamis pagi.

Marthinus belum bisa memastikan apakah hal itu terkait dengan situasi internal partainya di Papua. Namun, ia mengaku bahwa intimidasi yang ditujukan kepada dirinya sudah dilakukan sejak beberapa hari belakangan ini.

Rumah Pelaksana Tugas Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Papua Marthinus A Werimon di Kompleks BTN Skyline, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, diteror pada Kamis (13/10/2016) sekitar pukul 02.00 WIT. Terdengar suara ledakan yang mengakibatkan kaca mobilnya pecah dan pagar rumah bolong.

"Saya belum bisa simpulkan ke sana, tapi waktu hadiri sidang sengketa pilkada di Panwas Kota Jayapura pada Rabu (12/10/2016) pagi hingga siang, ada oknum warga atau simpatisan yang hadir saat itu bersuara mengancam yang ditujukan kepada saya," katanya.

Saat ini polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan jenis bom yang meledak dan dampaknya.

Mantan anggota DPR Irian Jaya (Papua) tersebut melaporkan kejadian itu ke kepolisian terdekat. Menurut dia, insiden itu terjadi belum lama setelah ia tiba di rumah seusai menghadiri suatu pertemuan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.



Serpihan Bom di Rumah Politikus Golkar Papua Diserahkan ke Puslabfor | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan


Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan, pihaknya tengah mendalami teror bom di rumah Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Papua, Marthinus A Werimon di Kompleks BTN Skyline, Kota Jayapura dini hari tadi.

Kapolda belum bisa memastikan apakah itu bom atau mercon yang diledakkan, tapi hal itu akan diketahui setelah mendapat hasil dari tim penyidik dan sisa materi ledakan dikirim ke Puslabfor. "Kami belum tahu apa itu mercon atau apa, kalau dilihat dari akibat kerugian materiil nampaknya hanya menimbulkan bunyi, daya ledaknya cukup besar, tapi ada kerusakan dan getaran.

 "Jadi, polisi masih dalami terkait ledakan ini. Kami akan kirim sejumlah barang bukti yang ditemukan ke Puslabfor di Makassar," katanya, Kamis (13/10/2016).

Nanti secara teknis akan didalami oleh tim penyidik, dan kami akan kirim serpihan pecahan ke Puslabfor sehingga bisa tahu," katanya. Dalam peristiwa ini, kata Kapolda, tidak ada korban jiwa hanya ada kerusakan materiil seperti pagar bolong dan kaca mobil pecah.

"Yang jelas tidak ada korban jiwa, ada kerugian materiil, pintu pagar yang kena dampak dari ledakan. Kalau dilihat ada serpihan pipa, itu seperti dopis (bom ikan) ya, ada ikatan nelon, tali benang, tapi yang pasti hasil dari Puslabfor yang bisa membuktikan itu," katanya



Rumah Pejabat Golkar di Papua Dibom | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan


Kapolresta Jayapura, AKBP Tober Sirait membenarkan adanya bom meledak di kediaman pengurus Golkar itu. "Bom meledak di rumah Sekum Golkar Papua, memecahkan kaca mobil korban, serta pagar rumahnya bolong," ujar Kapolresta di kantornya, Kamis, 13 Oktober 2016.

Paket berisi bom meledak di kediaman Pelaksana Tugas Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Martinus Werimon, dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIT, Kamis, 13 Oktober 2016.
Bom yang diduga berisi paku itu merusak mobil, dan membuat pagar rumah Martinus di Komplek BTN Skyline Kotaraja, Papua, kini bolong-bolong.

Kepolisian pun langsung menerjunkan Tim  Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, untuk amankan barang bukti, mengolah tempat kejadian perkara, dan memasang garis polisi demi mencegah masyarakat memasuki lokasi. 

Berdasarkan pengakuan Martinus, ledakan ini terjadi tak lama setelah dia sampai rumah. Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan adanya suara ledakan. Setelah dicek keluar, ternyata mobil dan pagarnya sudah rusak. Dia juga tak mau berspekulasi dengan menyebut bom ini terkait dengan pelaksanaan Pilkada atau masalah pribadi. Dia pun menyerahkan masalah ini untuk diungkap Kepolisian.

Sementara Martinus saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, mengatakan tak mengerti alasan bom itu dikirimkan ke rumahnya. "Saya belum tahu apa tujuanya pelaku mengirim bom ke rumah," ujarnya singkat. Mengetahui kediamannya dibom, korban langsung melaporkan kejadian itu ke kantor polisi terdekat. "Sudah dibuatkan laporan polisi," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar