Minggu, 16 Oktober 2016

Astronaut Ini Jadi Orang China Pertama yang 3 Kali ke Luar Angkasa



Sebelum mencapai keberhasilannya saat ini, Jing juga pernah mengalami kegagalan yang menyesakkannya. Pada tahun 1984 Jing pernah mendaftar untuk ujian penerbangan namun gagal dalam proses perekrutan karena "alasan fisik". 

"Saya hanya bersemangat seperti sebelumnya, tapi setelah dua misi dan 18 tahun pelatihan, saya merasa lebih tenang saat ini," kata Jing Haipeng seperti dilansir dari www.xinhuanet.com, Minggu (16/10/2016). Jing lahir di sebuah desa di provinsi utara Shanxi. Ia dikenal sebagai pribadi yang ulet dan pantang menyerah.

Banyak orang bertanya Jing apa yang memotivasi dia, dan dia selalu menjawab, "Aku benar-benar mencintai apa yang saya lakukan," ujarnya. Selain menjadi astronaut Cina pertama yang pergi ke luar angkasa selama tiga kali, Jing Heipeng juga menciptakan rekor lainnya. Astronaut berusia 50 tahun ini berada di luar angkasa selama lebih dari 30 hari.

Di luar angkasa mereka telah menyelesaikan beberapa misi. Di antaranya mereka harus melakukan eksperimen di orbit untuk melakukan perbaikan peralatan, percobaan aerospace, serta penelitian tentang fisika ruang dan biologi.

Pertama kali Jing pergi ke luar angkasa saat terlibat dalam misi Shenzhou-7 pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2012, dia kembali menjelajah ke luar angkasa saat menjadi komandan Shenzhou-9.

Dia juga terbang lebih tinggi daripada astronaut China lainnya. Ia terbang dengan ketinggian sekitar 393 kilometer di atas permukaan tanah. "Saya memiliki mimpi yang berbeda di berbagai tahap kehidupan saya. Ketika salah satu mimpi terpenuhi, saya datang dengan mimpi lainnya. Seseorang harus tidak pernah berhenti bermimpi," katanya.

Dalam misinya Jing didampingi oleh astronaut lainnya Chen Dong. Ia berkoordinasi dengan para antariksawan yang terus memonitornya dari China Tiangong 2. Jing Haipeng menjadi orang China pertama yang berhasil pergi ke luar angkasa sebanyak tiga kali. Terbaru, dia terpilih menjadi komandan Shenzhou-11.





Dua astronot Tiongkok jalankan misi Shenzhou-11 | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung


Jing Haipeng (50) menjadi komandan dalam misi selama satu bulan tersebut. Penerbangan ke ruang angkasa tersebut, merupakan yang kali ketiga bagi Jing Haipeng. Sebelumnya, dia terbang ke ruang angkasa untuk misi Shenzhou-7 pada 2008 dan Shenzhou-9 pada 2012. Tiangong-1, telah diluncurkan pada September 2011 dan akan berakhir masa edarnya pada tahun depan.

Sementara Chen Dong (38) adalah pilot Angkatan Udara dengan 1.500 jam terbang, yang bergabung sebagai astronot pada Mei 2010 dan lulus untuk menjalankan misi Shenzhou-11 pada Juni 2016. Pada 2017 pesawat kargo ruang angkasa Tiongkok Tianzhou-1akan diluncurkan untuk membawa perbekalan makanan dan bahan bakar. Laboratorium pertama ruang angkasa Tiongkok,

Wakil Direktur sekaligus juru bicara Badan Ruang Angkasa Tiongkok Wu Ping dalam jumpa wartawan mengatakan sebelum "docking" di Tiangong-2, Shenzhou-11 berkeliling selama dua hari. Peluncuran Shenzhou-11 dilakukan menggunakan roket Long March-2F dari Pusat Peluncuran satelit Jiuquan, Gurun Gobi pada 7.30 waktu setempat, didahului dengan seremoni pelepasan, termasuk memperkenalkan dua astronot pria tersebut.

"Dua astronot tersebut kemudian menuju Tiangong-2, dan akan menetap selama 30 hari. Ini merupakan waktu menetap terlama kali pertama yang dilakukan oleh astronot Tiongkok," katanya.

Wu ping menambahkan Jing Haipeng dan Chen Dong memiliki tugas utama melakukan berbagai pengujian dan instalasi Tiangong-2 sebagai laboratorium ruang angkasa. Dua astronot Tiogkok Jing Haipeng dan Chen Dong menggunakan wahana ruang angkasa Shenzhou-11, Senin pagi, menuju laboratorium ruang angkasa Tiangong-2 untuk melakukan instalasi dan berbagai uji sains. 






Seribu Pelajar Sulsel Pecahkan Rekor Menari 24 Jam | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung


Sebanyak 1.090 dari 7.000 orang lebih pelajar di Sulawesi Selatan yang mengikuti Festival Pelajar berhasil mencatat rekor baru dengan menari selama 24 jam penuh tanpa jeda. Beberapa karya spektakuler yang dipamerkan adalah robot pemungut sampah bernama Ewako, modifikasi bidang otomotif, serta kemampuan siswa SMK merakit dan membuat program komputer.

"Banyak rekor yang tercatat selama tiga hari pelaksanaan Festival Pelajar Sulsel, dan salah satunya menari 24 jam nonstop," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo, di Makassar, Minggu (16/10), seperti dikutip Antara.

Pemecahan rekor Musem Rekor Dunia-Indonesia (MURI) selain dari menari selama 24 jam tanpa jeda itu, yakni pembuatan kue tertinggi 19 meter, kemudian merakit laptop oleh 1.003 pelajar SMK. Ia mengatakan, menari tanpa jeda selama 24 jam itu dibawakan oleh para pelajar sekolah menengah dan kejuruan (SMA/SMK) dengan berbagai macam tarian dari banyak wilayah di Indonesia.

Pada festival ini juga, digelar tidak kurang dari 31 kompetisi dan tujuh pementasan. "Tarian ini dimulai Sabtu 15 Oktober pagi dan berakhir Minggu pagi tadi. Tarian ini sempat menyita perhatian ribuan warga Sulsel yang berdatangan ke Pantai Losari," kata Irman.

"Ini merupakan salah satu yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Ajang ini selain sebagai momentum silaturahmi, juga sebagai bentuk upaya meningkatkan semangat dalam membangun prestasi yang lebih baik di dunia pendidikan," ucap Irman. Selain itu, juga ada kompetisi yang dipertandingkan antara lain lomba adzan, melukis, pertandingan futsal, basket, MTQ tingkat pelajar, lomba sains, desain grafis dan pentas seni.

Festival Pendidikan dihadiri sekitar 7.000 peserta yang terdiri dari guru dan murid sekolah menengah atas (SMA), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP), serta SMK di Sulawesi Selatan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar