Jumat, 14 Oktober 2016

Airin Pantau Langsung Perobohan Gedung Bank Panin di Bintaro



Airin kemudian berjalan kaki menuju tenda milik pihak PT Wahana Infonusa. Dia mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dipadu dengan kerudung warna biru. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany dini hari ini mendatangi lokasi perobohan gedung 17 lantai milik Bank Panin di Jalan Bintaro Jaya Sektor 7. Kedatangannya untuk memantau langsung proses perobohan gedung.

Pantauan detikcom, Sabtu (15/10/2016), Airin tiba di lokasi sekitar pukul 00.05 WIB. Kendaraan yang ditumpanginya diparkir di tengah flyover Bintaro Jaya yang telah ditutup sementara oleh petugas. Saat ini Airin tengah berbincang dengan pihak penanggung jawab perobohan gedung dan pihak Polres Tangerang Selatan. Dia ingin mengetahui sejauh mana proses perobohan bangunan tersebut.

Sesekali Airin juga tampak menyapa warga yang hadir di lokasi. Sekitar seratusan orang warga sejak malam tadi berada di lokasi. Mereka mengaku ingin menyaksikan detik-detik perobohan gedung itu.




Baru 50 Ton Karung Pasir Ditumpuk di Gedung Panin | PT. Rifan Financindo Berjangka


Pengerjaan perobohan dimulai sejak Jumat (14/10/2016) pukul 22.30 WIB. Pada awalnya, PT Wahana Infonusa selaku kontraktor pelaksana yang ditugaskan merobohkan gedung ini, hendak menggunakan wrecking ball.

Setelah rangka gedung roboh, barulah pihak kontraktor akan merobohkan bagian core atau inti bangunan. "Saat ini baru 50 ton karung pasir ditumpuk di Gedung Panin," kata Ayi saat dihubungi Kompas.com di Tangerang Selatan. Pantauan Kompas.com pada pukul 07.00 WIB, belum ada lagi aktivitas perobohan gedung lagi. Kepala Polres Tangerang Selatan AKBP Ayi Suparda mengatakan pekerjaan saat ini dihentikan sementara waktu.

Di sisi lain, akses Jalan Boulevard Bintaro Jaya di arah sebaliknya masih ditutup. "Tapi bisa saja sebelum mencapai 100 ton, gedunh roboh. Kami akan antisipasi itu," tambah Ayi.

Idealnya, butuh 100 hingga 150 ton karung pasir untuk merobohkan Gedung Panin. Tujuan menaruh beban karung pasir seberat 100 ton adalah untuk merobohkan rangka gedung. Menurut dia, para pekerja tengah beristirahat dan akan dilanjutkan setelah pukul 07.00 WIB. Proses perobohan Gedung Panin, Sektor 7, Bintaro, Tangerang Selatan, belum rampung hingga Sabtu (15/10/2016) pagi.

Namun, cara itu dikesampingkan dan diganti dengan cara menaruh beban serta melakukan pelemahan di beberapa tiang fondasi memakai cairan kimia tertentu. Saat ini, akses Jalan Boulevard Bintaro Jaya menuju Tol Lingkar Luar Jakarta sudah dibuka. Akses jalan itu yang berada di bawah. Sementara untuk akses di Jalan Layang Non Tol belum dibuka.





Warga Antusias Ingin Saksikan Gedung Bank Panin Dirobohkan | PT. Rifan Financindo Berjangka


Beberapa tenda petugas pun dibangun, tenda untuk media juga disediakan. Pada saat perobohan nanti, media diberikan tempat untuk mengabadikannya. "Sengaja memang pulang kerja lewat sini, kemudian sudah rame sama yang kumpul. Katanya mau dirobohin sekarang juga, penasaran makanya ikutan nonton," tutur Wawan, salah seorang warga yang ikut menonton.

Demikian pula, banyak pedagang kaki lima dadakan yang sengaja ikut parkir menjajakan dagangannya. Hal inilah yang membuat terjadinya kemacetan lalu lintas di sekitar gedung Bank Panin. Tampak juga tiga unit pemadam kebakaran dari Kota Tangerang Selatan sudah berada di lokasi kejadian. Begitu pula dengan gabungan petugas kepolisian dan TNI ikut berjaga-jaga dan mempersiapkan pembongkaran.

Kurang dari 30 menit jelang perobohan gedung Bank Panin di Bintaro Sektor 7, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ratusan warga berkumpul di sejumlah titik untuk menyaksikan langsung perobohan tersebut. Bahkan, beberapa kendaraan terlihat memadat untuk menghindari penutupan arus lalu lintas.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, flyover atau jalan layang yang ada bersebelahan dengan gedung, tampak padat dengan masyarakat yang sengaja memarkirkan motor. Ada pula masyarakat yang berkumpul di depan Bank Permata atau gedung kembar yang ada di depannya. Dia mengaku antusias melihat akhir cerita gedung yang dikenal warga sekitar berhantu tersebut. Terlebih sebelumnya gedung tersebut sempat rubuh karena kesalahan pengerjaannya.

Hingga saat ini, flyover yang seharusnya ditutup untuk arus lalu lintas masih bisa dilalui kendaraan. Namun, jalan satu arah yang berada persis di depan gedung sudah tertutup dan dijadikan parkir kendaraan berat untuk menghancurkan gedung 19 lantai itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar